Click Me!
" Selamat Datang di Website Resmi SDN Brebeg 03"

Sunday 30 June 2013

Payung itu Telah Hilang

No comments:
Payung itu Telah Hilang

Biasanya sepulang sekolah Andy seorang diri berjalan kaki ke tempat lesnya, sebelum masuk ke ruang les, lebih dahulu membeli minuman di mini market dekat sana.

Minggu lalu, selama beberapa hari selalu turun hujan. Hujan sebentar turun sebentar reda. Hari itu seperti biasanya Andy mampir dulu ke mini market untuk membeli minuman. Setelah membeli minuman, keluar mini market ternyata hujan telah reda, Andy tidak ingin membawa payungnya dalam keadaan basah ketempat les. Oleh karena itu dia me-ninggalkan payung di tempat yang sudah tersedia depan mini market. Nanti seusai les, setelah ibunya datang menjemput, ia baru akan mengambil payung itu.

Usai les, ibunya datang menjemput tepat pada waktunya. Andy berkata pada ibunya, “Ibu, bisakah mampir sebentar di mini market untuk ambil payung, tadi saya tinggalkan di sana.”

“Benarkah? Payung itu kan bermerek dan mahal harganya, kalau hilang bagaimana? Ibu sungguh salut padamu bisa meninggalkan payung itu di sana,” kata ibunya dengan sedikit kesal.

Setibanya di sana, Andy turun dari mobil sedang ibunya menunggu di mobil. Tak lama kemudian tampak Andy menggerakkan tangan memberi isyarat kepada ibunya bahwa payungnya telah hilang.

“Heran, payungnya hilang, mana mungkin bisa hilang. Mana mungkin hilang?” kata Andy dengan penuh keheranan.

Ibunya juga menunjukkan keadaan yang tidak bisa berbuat apa-apa, terhadap anak kecil yang begitu polos, tidak tahu apakah harus dipersalahkan atau tidak. Sebuah payung yang begitu ringan dan praktis . . . .

Jika ada orang ingin mengambilnya tentu dengan sangat mudahnya bisa dibawa pergi. Sungguh tidak tahu apakah anak kecil yang begitu polos harus di-salahkan atau tidak.

Tetapi Ibunya tidak tahan untuk mengucapkan beberapa kata kepada Andy, ”Sudah pasti diambil orang, itu adalah payung yang bermerek, jika seseorang ingin mengambilnya tentu dengan sangat mudah dibawanya pergi.”

Saat itu Andy mengucapkan kata-kata yang membuat ibunya merasa senang sekaligus merasa malu.

Andy berkata, ”Si Biru pasti tidak akan sedih diambil orang.” Andy terbiasa menggunakan warna untuk memberi nama payung.

Ibunya dengan heran bertanya, “Bagaimana kamu bisa tahu kalau si Biru tidak sedih? Sekarang dia telah meninggalkan kita, kamu tadi telah melemparkannya di mini market, dia pasti mengira kamu sudah tidak menginginkannya lagi.”

Andy menjawab, “Tidak akan begitu, sekarang si Biru pasti gembira. Karena baru saja turun hujan lebat, orang yang membawanya pergi pasti tidak membawa payung barulah membawa si Biru pergi.”

“Si Biru pasti tahu dia telah menolong orang yang tidak membawa payung itu, membuat orang itu tidak sampai terguyur basah oleh hujan. Membantu orang seharusnya bergembira, makanya si Biru tidak mungkin bersedih.”

Pikiran anak begitu lurus dan murni. Kehilangan sebuah payung, perasaan hatinya sangatlah positif. Sebaliknya di dalam benak kita terbersit pertanyaan, mengapa orang itu mengambil barang yang bukan miliknya. Apakah dia tidak tahu kalau itu bukan milik sendiri tidak boleh diambil sesuka hati, walaupun hanya sebuah payung.

Tetapi anaknya bisa berpikir bahwa payung itu sedang memberi pertolongan kepada orang yang tidak membawa payung, untuk menghindarkan orang tersebut basah kehujanan.

Di saat menghadapi suatu masalah yang sama, anak kecil dan orang dewasa seringkali punya pandangan yang berbeda juga perasaan hati yang berbeda.

Dalam masalah ini, nampak pikiran anak kecil yang begitu tulus dan polos. Ia tidak menggunakan pandangan nilai untuk menimbang hasil dari sebuah peristiwa, sedang orang dewasa sering kali mudah menggunakan “untung rugi” untuk melihat proses dan hasilnya dalam suatu peristiwa.

Saya mengira segala sesuatu kejadian jika kita menggunakan sudut pandang yang positif untuk berpikir, akibat yang dihasilkan pastilah berbeda, hasil yang didapatkan pasti juga diluar dugaan orang.
Saya pikir ini adalah apa yang disebut dengan Pikiran Lurus!
Bagi postingan artikel ini ke teman


Pesan Moral :

Rasanya memang orang tua  (bkn dewasa) selalu memandang kehilangan adalah hal yang menyebalkan. padahal pasti ada hikmah dibalik kejadian itu. org yg lurus pikirannya akan segera tau apa yang sbenarnya terjdi. sedangkan orang yang tidak lurus pikiran dan hatinya akan mencari kambing hitam kenapa ini bisa terjadi. tahu kan kita?mana diantara keduanya yg rugi dan yg beruntung karena kehilangan sst.

No comments:

Post a Comment

e-Learning SDN Brebeg 03

CEK DATA PNS KAB. CILACAP

GURU SDN BREBEG 03

PALING BANYAK DICARI

Mugi Santosa. Powered by Blogger.
PENGUMUMAN : PATUHI PROTOKOL KESEHATAN Admin

STATISTIK

PENGUNJUNG BULAN INI

CHANNEL YOUTUBE SILAHKAN KUNJUNGI

PENGASUH

My photo
" Sebaik - baiknya manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain"
Diolah Oleh :

Kata Mutiara


Memohonlah kepada Allah supaya memperbaiki hati dan niatmu, karena tidak ada sesuatu yang paling berat untuk kau obati selain keduanya. Ketika hatimu sedang menghadap (Allah) maka seketika mungkin untuk berpaling, maka ketika menghadap itulah engkau harus merampasnya supaya tidak berpaling. – Uwais al Qarni/ Bahjatul Majalis,Ibnu Abdil Barr

“Dengan kecerdasan jiwalah manusia menuju arah kesejahteraan.” – Ki Hajar Dewantara