Sunday, 30 June 2013
Gentong Yang Retak
Gentong Yang Retak
Alkisah seorang Pemikul Air yang mempunyai dua buah gentong besar, yang digantungkanpada sebatang bambu yang dipikulnya. Salah satu gentong itu retak.
Gentong yang tidak retak selalu bekerja dengan baik dan membawa pulang segentongair penuh pada akhir perjalanan panjang dari sungai hingga rumah majikan si pemikul,sedangkan gentong yang retak hanya berhasil membawa pulang setengah gentong air.Selama dua tahun hal yang sama terjadi, dari hari ke hari, si Pemikul Air hanya bisamengantarkan satu setengah gentong air ke rumah majikannya.
Sudah tentu GentongSempurna sangat bangga atas keberhasilannya yang sempurna pula. Sedangkan Gentong Retak sangat malu karena kekurangannya, dan sedih karena hanya bisamemenuhi setengah dari tugasnya.Setelah merasa gagal selama dua tahun, Gentong Retak itu berkata pada siPemikul Air pada waktu berada di tepi sungai, “Saya sangat malu dan ingin mintamaaf.” Si Pemikul bertanya, “Ada apa? Mengapa kamu malu?” “Karena,” kata siGentong Retak, “selama dua tahun terakhir ini saya hanya bisa membawa setengahgentong air gara-gara retakan ini yang membuat air bocor keluar sepanjang jalanmenuju rumah majikanmu.”Si Pemikul Air merasa kasihan pada Gentong Retak yang tua itu, dan denganramah mengatakan, “Nanti kalau kita kembali ke rumah Pak Majikan, perhatikan bunga - bungayang indah sepanjang jalan menuju rumahnya. “Memang betul, di sepanjang jalan menuju rumah Pak Majikan, Gentong Retak melihatbunga-bunga indah yang dihangatkan oleh sinar matahari, dan hatinya sedikit terhibur.Tetapi, ketika tiba di rumah Pak Majikan, ia kembali sedih karena lagi-lagi setengahisinya bocor sepanjang perjalanan. Gentong Retak meminta maaf lagi kepada SiPemikul Air atas kegagalannya.
Si Pemikul Air berkata, “Apakah kamu perhatikan bahwa bunga-bunga itu hanyatumbuh pada sisi yang kamu lewati, tetapi tidak pada sisi yang dilewati GentongSempurna? Itu terjadi karena dari awal saya mengetahui kekurangan kamu, tetapikemudian memanfaatkannya.Saya menanam biji bunga sepanjang sisi jalan yang kamu lewati, dan setiap hari,sepanjang kita berjalan dari sungai sampai rumah Pak Majikan, kamu telah menyiramimereka dengan air yang bocor itu. Selama dua tahun saya dapat menghiasi mejamakan Pak Majikan dengan bunga-bunga yang indah itu. Tanpa kamu menjadi dirimusendiri, Pak Majikan tidak akan bisa menikmati keindahan itu dalam rumahnya.
Gentong yang tidak retak selalu bekerja dengan baik dan membawa pulang segentongair penuh pada akhir perjalanan panjang dari sungai hingga rumah majikan si pemikul,sedangkan gentong yang retak hanya berhasil membawa pulang setengah gentong air.Selama dua tahun hal yang sama terjadi, dari hari ke hari, si Pemikul Air hanya bisamengantarkan satu setengah gentong air ke rumah majikannya.
Sudah tentu GentongSempurna sangat bangga atas keberhasilannya yang sempurna pula. Sedangkan Gentong Retak sangat malu karena kekurangannya, dan sedih karena hanya bisamemenuhi setengah dari tugasnya.Setelah merasa gagal selama dua tahun, Gentong Retak itu berkata pada siPemikul Air pada waktu berada di tepi sungai, “Saya sangat malu dan ingin mintamaaf.” Si Pemikul bertanya, “Ada apa? Mengapa kamu malu?” “Karena,” kata siGentong Retak, “selama dua tahun terakhir ini saya hanya bisa membawa setengahgentong air gara-gara retakan ini yang membuat air bocor keluar sepanjang jalanmenuju rumah majikanmu.”Si Pemikul Air merasa kasihan pada Gentong Retak yang tua itu, dan denganramah mengatakan, “Nanti kalau kita kembali ke rumah Pak Majikan, perhatikan bunga - bungayang indah sepanjang jalan menuju rumahnya. “Memang betul, di sepanjang jalan menuju rumah Pak Majikan, Gentong Retak melihatbunga-bunga indah yang dihangatkan oleh sinar matahari, dan hatinya sedikit terhibur.Tetapi, ketika tiba di rumah Pak Majikan, ia kembali sedih karena lagi-lagi setengahisinya bocor sepanjang perjalanan. Gentong Retak meminta maaf lagi kepada SiPemikul Air atas kegagalannya.
Si Pemikul Air berkata, “Apakah kamu perhatikan bahwa bunga-bunga itu hanyatumbuh pada sisi yang kamu lewati, tetapi tidak pada sisi yang dilewati GentongSempurna? Itu terjadi karena dari awal saya mengetahui kekurangan kamu, tetapikemudian memanfaatkannya.Saya menanam biji bunga sepanjang sisi jalan yang kamu lewati, dan setiap hari,sepanjang kita berjalan dari sungai sampai rumah Pak Majikan, kamu telah menyiramimereka dengan air yang bocor itu. Selama dua tahun saya dapat menghiasi mejamakan Pak Majikan dengan bunga-bunga yang indah itu. Tanpa kamu menjadi dirimusendiri, Pak Majikan tidak akan bisa menikmati keindahan itu dalam rumahnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment