Sunday, 20 April 2014
Lemahnya Manusia di Depan Allah
Lemahnya Manusia di Depan Allah
"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan
hati, agar kamu bersyukur." [An Nahl 78]
Saat manusia lahir ke dunia, dia dalam keadaan lemah. Tidak punya
apa-apa. Bahkan pakaian sekalipun. Matanya tidak dapat melihat,
telinganya tidak mendengar, otaknya belum bisa berpiki. Belum mampu
berjalan atau memegang. Untuk makan sendiri pun tidak bisa. Untuk buang
air pun harus diceboki agar tidak kotor.
Tidak pantas kita merasa sombong terhadap Allah. Karena bagaimana pun
juga kita tetap lemah. Ke mana-mana kita membawa sekitar 3 kg kotoran di
dalam tubuh kita. Makanya jika buang angin / BAB terasa bau.
Saat tua pun kita jadi lemah tak berdaya. Penglihatan dan pendengaran berkurang. Begitu pula daya ingat. Hingga akhirnya saat meninggal, kita jadi tulang-belulang yang tidak berdaya.
Jadi "hebat" sekali orang yang merasa jumawa di depan Allah. Merasa lebih pintar dari Allah. Merasa lebih kuat di depan Allah. Padahal mereka sama sekali bukan apa-apa di depan Allah.
Saat tua pun kita jadi lemah tak berdaya. Penglihatan dan pendengaran berkurang. Begitu pula daya ingat. Hingga akhirnya saat meninggal, kita jadi tulang-belulang yang tidak berdaya.
Jadi "hebat" sekali orang yang merasa jumawa di depan Allah. Merasa lebih pintar dari Allah. Merasa lebih kuat di depan Allah. Padahal mereka sama sekali bukan apa-apa di depan Allah.
Labels:
Religi,
Renungan Pendidikan
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment